Pelatihan Tari Jawa
Klitren, 8 - 10 Juli 2020. Tari Jawa adalah bentuk tari dan seni yang tercipta dan dipengaruhi oleh Budaya Jawa. Gerakan dalam tari Jawa teratur, tenang, dan halus. Seni Jawa sering menampilkan kemahiran, dan pada saat bersamaan ketenangan yang hening yang jauh di atas segala hal yang biasa-biasa saja. Tarian Jawa biasanya berhubungan budaya keraton Jawa yang anggun, halus, dan maju, seperti tari Bedaya dan Srimpi. Namun, dalam arti yang lebih luas, tari Jawa juga mencakup tari dari orang awam dan penduduk desa Jawa seperti Ronggeng, Tari Tayub, Reog, dan Kuda Lumping. Tari Jawa dan disiplinnya memiliki gaya dan filosofi yang berbeda dibandingkan dengan tradisi tarian Indonesia lainnya.
Pada hal tersebut, Kelurahan Klitren memfasilitasi anak-anak untuk ikut menambah ilmu serta latihan tentang tari-tarian Jawa, di hari rabu tanggal 8 Juli 2020 kemarin sore. Sebelum memulai latihan Tari Jawa, anak-anak itu dibekali tentang dasar-dasar gerak Tari Jawa yang kemudian dilanjutkan dengan praktek tarinya, kegiatan pelatihan tari Jawa tersebut rencana dilaksanakan mulai tanggal 8 s/d 12 Juli 2020 dan mulai pukul 15:00 sampai selesai sebelum maghrib yang bertempat di halaman Kantor kelurahan Klitren. Pesertanya adalah anak-anak yang masih SD dan SMP warga Klitren, untuk pesertanya sendiri dalam latihan ada 20an anak ( Anak Laki-Laki dan Anak Perempuan ). Adapun dari tim pelatih didatangkan khusus pada bidangnya, yang melatih anak-anak laki sendiri dan yang melatih anak-anak perempuan sendiri agar lebih fokus dalam latihan. Kegiatan Pelatihan Tari Jawa ini walaupun mengundang sekitar 20an anak tetap menerapkan prosedur protokol kesehatan sesuai anjuran dari pemerintah.
Kegiatan pelatihan Tari Jawa ini sangat diharapkan yang pertama untuk memperkenalkan dan memupuk rasa memiliki budaya tradisi-tradisi yang ada di Indonesia khususnya Tarian Jawa, yang kedua agar generasi penerus dapat meneruskan budaya serta tradisi yang sudah ada sejak dahulu khususnya Tarian Jawa tersebut. Dan yang terakhir, dalam kegiatan pelatihan Tarian Jawa ini supaya kalau ada kegiatan-kegiatan apapun itu dapat ditampilkan sebagai bentuk "Nguri-Uri Kabudayan" warga Klitren khususnya anak-anak sebagai generasi penerus yang akan terus maju mengikuti jaman tapi tetap mencintai budayanya sendiri.