Tradisi Nyadran Masyarakat Klitren

Klitren, 20 Maret 2022. Nyadran merupakan tradisi unik yang dilakukan oleh masyarakat Jawa secara turun temurun menjelang bulan Ramadan. Tradisi ini merupakan hasil akulturasi budaya Jawa dan Islam. Kata "Nyadran" berasal dari kata "Sraddha" yang berarti keyakinan. Dalam kalender Jawa bulan Ramadan disebut juga sebagai bulan Ruwah, sehingga acara Nyadran disebut juga sebagai acara Ruwah, tradisi budaya yang telah dijaga selama ratusan tahun ini dilakukan dengan bersih-bersih makam para orang tua atau leluhur, membuat dan membagikan makanan tradisional, serta berdoa atau selamatan bersama masyarakat sekitar atau tetangga. 

Pada hari Minggu tanggal 20 Maret 2022 warga masyarakat kampung Klitren Lor mengadakan tradisi Nyadran yang bertempat di rumah pahlawan nasional Kusbini, acara Nyadran kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, dimana kali ini masih dibatasi untuk pesertanya dan tetap menerapkan protokol kesehatan, acara dihadiri oleh Lurah Klitren, Babinkamtibmas, Babinsa, Kelurahan, serta tidak lupa juga tokoh-tokoh masyarakat yang ada salah satunya ustad setempat untuk memandu acara Nyadran tersebut.

Di hari yang sama Minggu tanggal 20 Maret 2022 juga diadakan tradisi Nyadran hampir sama dengan di wilayah kampung Klitren Lor kemarin, akan tetapi pelaksanaannya dilakukan disekitaran Makam Kepuh. Adapun acaranya hampir sama yaitu mendoakan ( tahlil ) serta memberishkan makam-makam para leluhur dan sanak saudara yang sudah mendahului/meninggal dunia.

Melalui acara tersebut, diharapkan rasa kekeluargaan dan kerukunan dalam masyarakat dapat semakin meningkat. Masyarakat di wilayah Klitren dan sekitarnya pun berharap supaya acara Nyadran ini dapat terus dilestarikan.