Nyadran dan Ruwahan, Tradisi Warga Klitren sambut Ramadhan
Klitren, 22 Februari 2024 - 1 Maret 2024. Nyadran merupakan tradisi unik yang dilakukan oleh masyarakat Jawa secara turun temurun menjelang bulan Ramadan. Tradisi ini merupakan hasil akulturasi budaya Jawa dan Islam. Kata "Nyadran" berasal dari kata "Sraddha" yang berarti keyakinan. Dalam kalender Jawa bulan Ramadan disebut juga sebagai bulan Ruwah, sehingga acara Nyadran disebut juga sebagai acara Ruwah, tradisi budaya yang telah dijaga selama ratusan tahun ini dilakukan dengan bersih-bersih makam para orang tua atau leluhur, membuat dan membagikan makanan tradisional, serta berdoa atau selamatan bersama masyarakat sekitar atau tetangga.
Pada hari Kamis tanggal 22 Februari 2024 warga masyarakat kampung Kepuh mengadakan tradisi Nyadran yang bertempat di sekitar Makam Kepuh dan Balai RW 11, kegiatan Nyadran atau Ruwahan kali ini dihadiri oleh Lurah Klitren, Babinkamtibmas, Babinsa, Kelurahan, serta tidak lupa juga tokoh-tokoh masyarakat serta warga masyarakat Kampung Kepuh dan salah satunya ustad setempat untuk memandu acara Nyadran tersebut.
Di hari yang berbeda, pada Jum'at tanggal 1 Maret 2024 juga diadakan tradisi Nyadran hampir sama dengan di wilayah kampung Kepuh kemarin, akan tetapi pelaksanaannya dilakukan disekitaran halaman warga kampung Klitren Lor. Adapun acaranya hampir sama yaitu mendoakan ( tahlil ) serta memberishkan makam-makam para leluhur dan sanak saudara yang sudah mendahului/meninggal dunia.
Melalui acara tersebut, diharapkan rasa kekeluargaan dan kerukunan dalam masyarakat dapat semakin meningkat. Masyarakat di wilayah Klitren dan sekitarnya pun berharap supaya acara Nyadran ini dapat terus dilestarikan.